Viva Gaza Malaysia :: KONVOI FREEDOM FLOTILLA 4 GAZA

Monday, June 14, 2010

MAPIM MENGUNDANG SEMUA UNTUK "RAMADHAN DI GAZA"



Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (Malaysian Islamic NGO Consultation Council) Alamat : 24-4-1 Diamond Square , Jalan Gombak , K.L Tel : 0143249697 / 0175554828 (MAPIM adalah didaftarkan sebagai Lembaga Pemegang Amanah dan mempunyai anggota koaliasi sebanyak 24 NGO diperingkat Kebangsaan.)
TABUNG GAZA – MAPIM : BIMB : 0801301007582
PENGUMUMAN AWAM
10 hb Jun 2010
MISI KONVOI MAPIM RAMADHAN DI GAZA”
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang
Assalamualaikum wr.wb.
Kepada semua pencinta keadilan , keamanan dan kemanusian
KUTIPAN SUMBANGAN DAN PENYERTAAN MISI KONVOI MAPIM RAMADHAN DI GAZA
MAPIM berasa terpanggil meneruskan ikhtiar tanpa henti untuk akhirnya membebaskan rakyat Gaza dari kepungan Israel.
Semenjak misi Freedom Flotilla 22 Mei hingga 8 Jun 2010 yang lalu , yang disertai oleh seorang wakil MAPIM , kami semakin yakin bahawa usaha untuk membebaskan Gaza dari penderitaan selama lebih 3 tahun , boleh dicapai.
Walaupun seluruh dunia menyaksikan kekejaman Israel kini merentas bangsa dan negara serta juga menjangkau wilayah perairan antarabangsa , solidariti kira-kira 700 para aktivis keadilan dan kemanusiaan dari lebih 40 negara yang menyertai Freedom Flotilla tersebut mampu memecah keangkuhan Israel. Menyerang dan membunuh aktivis yang tidak bersenjata dengan gerombolan tentera yang lengkap dengan senjata canggih, bukan sahaja bukti Israel adalah penjenayah antarabangsa paling hina , malah juga menunjukkan ciri pengecut tentera Israel.
Sunggupun harga yang terpaksa dibayar oleh pelbagai pejuang pembebasan Palestin pada misi Flotilla itu dan juga ratusan ribu yang terbunuh sepanjang lebih 60 tahun semenjak Israel didirikan , adalah nyawa dan hartabenda , akan tetapi ia menunjukkan memperjuangkan hak dan prinsip keadilan dan rasa kemanusiaan adalah senjata yang paling ampuh untuk berhadapan dengan kuasa Israel yang paling kejam didunia.
Dengan kenyataan yang sangat menyayat hati ini , MAPIM menetapkan supaya wujudnya sebuah gabungan kerjasama seluruh NGO dan masyarakat sivil di Malaysia bersama dengan kerajaan negeri dan Pusat untuk secara konsisten melaksanakan ikhtiar berterusan sehingga rakyat Palestin kembali tegak sebagai negara yang berdaulat.
Lantaran itu MAPIM sebagai sebuah wadah koaliasi pelbagai NGO di Malaysia mengistiharkan misi lanjutan pasca Freedom Flotilla iaitu Misi Konvoi MAPIM Ramadhan Di Gaza 1431H .
Konvoi kali ini adalah untuk sekali lagi memecah kepungan Israel dan menuntut pintu sempadan Rafah di Mesir di buka secara berkekalan menjelang bulan Ramadhan.
Misi ini mengambil semangat Freedom Flotilla dan akan mengundang para aktivis Free Gaza Movement seluruh dunia untuk berkampung di Gaza pada bulan Ramadhan 1431H ini bagi memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada lebih 1.5 juta mangsa kekejaman Israel.
Misi Ramadhan di Gaza 1431H ini merupakan suatu mesej umat Islam khususnya dan kemanusiaan seluruh dunia amnya untuk menjadikan bulan penuh barakah itu sebagai titik tolak penyatuan dan kebersamaan seluruh dunia untuk menamatkan penderitaan rakyat Palestin.
Misi ini akan mengatur konvoi antarabangsa untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui pintu Rafah dan seterusnya bersama rakyat Gaza menjalani ibadat puasa.
MAPIM menyediakan peluang ini untuk mengajak seluruh rakyat Malaysia agar menjayakan inisiatif Malaysia ini sebagai sumbangan kita memastikan Gaza benar-benar dibebaskan sebagai wilayah yang berdaulat.
MAPIM melancarkan Misi Ramadhan di Gaza ini dengan mengundang semua kerajaan Negeri untuk terlibat bersama-sama dengan memperuntukkan sebahagian dari kutipan Zakat negeri masing-masing bagi disalurkan kepada kejayaan Misi Ramadhan di Gaza ini.
Untuk itu kami mensasarkan Tabung RM 1 juta untuk Misi Ramadhan Di Gaza ini.
MAPIM akan mengusahakan agar jaringan NGO antarabangsa yang terlibat secara langsung dalam perjuangan membebaskan Palestin akan turut bersama dalam Misi ini. Ini termasuk semua agensi antarabangsa seperti ASEAN , OIC , PBB , NAM untuk memastikan laluan ke Gaza akan terjamin dan mendapat pengiktirafan dunia.
MAPIM akan mengaturkan majlis penerangan melalui siri jelajahnya untuk memastikan dokongan masyarakat diperolehi dan akan membuka penyertaan agar aktivis masyarakat , ahli parlimen , pemimpin NGO dan parti politik , ulama dan ahli media dapat mengikuti Misi Ramadhan di Gaza ini.
Kami dengan ini merayu kepada semua pencinta keadilan , keamanan dan kemanusiaan untuk membantu menjayakan MAPIM sebagai peneraju Misi ini untuk menjadi menyampaikan bantuan kepada Gaza dalam konvoi yang dianjurkan ini.
Segala bantuan dan penyertaan belum merujukkan kepada Urusetia MAPIM untuk penerangan lanjut .
Wassalam.

Mohd Azmi Abdul Hamid
Setiausaha Agung MAPIM /
Presiden TERAS

Thursday, June 10, 2010

http://www.eramuslim.com/berita/palestina/warga-gaza-desak-umat-islam-dunia-lindungi-masjid-al-aqsha.htm

http://www.eramuslim.com/berita/palestina/warga-gaza-desak-umat-islam-dunia-lindungi-masjid-al-aqsha.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mesir-janji-buka-perbatasan-rafah-tanpa-batas-waktu.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mesir-janji-buka-perbatasan-rafah-tanpa-batas-waktu.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/yahudi-dalam-media-amerika.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/yahudi-dalam-media-amerika.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/anggota-parlemen-arab-di-israel-diancam-dibunuh.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/anggota-parlemen-arab-di-israel-diancam-dibunuh.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/organisasi-yahudi-eropa-memeras-ihh.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/organisasi-yahudi-eropa-memeras-ihh.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/erdogan-israel-jangan-harap-dapat-gas-dari-turki.htm

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/erdogan-israel-jangan-harap-dapat-gas-dari-turki.htm

Saturday, June 5, 2010

Bantahan PR Ke Barack Obama Minggu Depan

Mursyid 'Aam Ikhwan Serukan Buka Perbatasan Untuk Para Mujahidin

Mursyid 'Aam gerakan Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badi' menyerukan penguasa negara Arab dan muslim untuk membuka perbatasan bagi para mujahidin untuk mematahkan blokade terhadap jalur Gaza, dan menekankan bahwa Jihad adalah sebuah kewajiban sekarang.

Dalam artikel mingguan di situs Ikhwan, Badi mengatakan: "Ketahuilah wahai umat Islam bahwa saat ini jihad adalah sebuah kewajiban dan para penguasa muslim harus menaikkan bendera jihad serta membuka pintu perbatasan bagi para mujahidin agar bisa masuk ke jalur Gaza.

Pimpinan Ikhwanul Muslimin ini juga menyampaikan pesan nasihat kepada pimpinan negara Arab dan negara-negara Islam, dengan mengatakan: "Marilah bersama-sama kita membuka pengepungan terhadap saudara Anda di Gaza dan melakukan konvoi ke Palestina, jangan takut kepada Amerika yang mendukung Zionis, yang menutupi kejahatan Israel."

Badi' juga memuji armada kebebasan yang diserang oleh Israel beberapa hari lalu ketika menuju ke Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa darah para syuhada dan aktivis yang terluka pada konvoi kebebasan untuk mematahkan blokade terhadap jalur Gaza tidak akan hilang sia-sia.

Sumber : http://www.eramuslim.com/

Insiden Freedom Flotilla di Mata AS, Semua Pihak Salah Kecuali Israel

Seperti biasanya, AS selalu terlambat mengeluarkan pernyataan saat sekutunya, Israel melakukan pembantaian pada warga sipil. Bahkan ketika yang menjadi korban adalah para aktivis kemanusiaan dari berbagai kewarganegaraan termasuk dari AS sendiri.

Bagi AS berlaku premis "Pasal 1, Israel tidak pernah salah. Pasal 2, jika Israel salah, kembali ke pasal 1." Setidaknya hal itu tersirat dalam pernyataan tertulis yang diserahkan duta besar AS untuk PBB terkait serangan pasukan komando Israel ke kapal pembawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Mavi Marmara, Senin (31/5) subuh kemarin.

Dalam pernyataan tertulisnya, jelas tersirat bahwa AS menyalahkan semua orang atas peristiwa berdarah itu, kecuali Israel. Meski faktanya, Israellah yang telah melakukan tindakan ilegal, menyerbu kapal dan membunuh penumpangnya yang masih berada di perairan internasional.

Dubes AS untuk PBB, Alejandro Wolff dalam pernyatannya tertulisnya pada PBB mengatakan, "Seperti yang saya katakan di hadapan Dewan Keamanan pada bulan Desember 2008, ketika kita dihadapkan pada situasi yang sama, tentang mekanisme pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza oleh negara-negara anggota (PBB) dan organisasi-organisasi yang ingin melakukannya. Bahwa mekanisme yang tidak provokatif dan tidak konfrontatif yang harus digunakan untuk membantu warga Gaza."

Selanjutnya, Wolff menulis, "Pengiriman bantuan langsung melalui laut adalah tindakan yang tidak tepat dan tidak bertanggung jawab, dan tentu saja tidak efektif dalam situasi ini. Kami (AS) akan tetap melibatkan Israel, setiap hari, untuk memperluas cakupan dan jenis barang-barang yang dibolehkan masuk ke Gaza untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan warga Gaza dan untuk keperluan pemulihan (di Gaza)."

Dalam pernyataannya, Wolff juga menuding Hamas menjadi penyebab terjadinya insiden serangan Israel ke konvoi kapal bantuan kemanusiaan internasional "Armada Pembebasan."
"Campur tangan Hamas terkait muatan kapal bantuan internasional dan kerja organisasi-organisasi non-pemerintah menambah rumit upaya bantuan ke Gaza. Hamas terus melakukan penyelundupan senjata dan komitmennya pada terorisme, yang mengganggu keamanan dan kesejahteraan rakyat Palestina dan orang-orang Israel," tuding Wolff.

Dubes AS untuk PBB itu juga menyatakan, apa yang dilakukan aktivis kemanusiaan sehingga memicu serangan Israel, menghambat upaya perundingan damai antara Israel-Palestina. Dalam pernyataannya, Wolff tidak menjelaskan apa yang ia maksud dengan pengiriman bantuan yang tidak provokatif dan tidak konfrontatif, karena rezim Zionis Israel menutup semua akses jalan darat untuk pengiriman bantuan ke Gaza sehingga para aktivis kemanusiaan memilih jalan laut.

Seperti sikap AS yang menolak mengecam blokade Israel di Gaza, pemerintah AS juga menolak mengutuk aksi serangan brutal tentara Zionis Israel ke kapal-kapal bantuan sipil di perairan internasional, seperti yang terjadi senin subuh kemarin.
 
Sumber : http://www.eramuslim.com/

Friday, June 4, 2010

Both Sides Of Flotilla Story

Interview with Al Jazeera's Jamal ElShayyal: One of the passengers on th...

Freedom Flotilla Under Attack In International Waters

On board Gaza's Freedom Flotilla

IHH: Israel Tembak Kepala Jurnalis Kemanusiaan dari Jarak Dekat

Organisasi kemanusiaan Turki penyelenggara armada Kebebasan yang diserang oleh angkatan laut Israel menuduh pasukan komando Israel menembak mati para aktivis pada jarak dekat. Bülent Yildirm, yang mengepalai Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), kepada wartawan di bandara Istanbul menyatakan bagaimana seorang jurnalis yang bernama Cevdet tewas oleh tentara Israel tanpa alasan.

"Dia hanya mengambil gambar. Dia ditembak dari jarak yang tidak lebih dari satu meter dan otaknya meledak, salah satu teman kami ditembak bahkan setelah dia menyerah," dikutip AFP dari pernyataan Yildrim.

Dia menuduh angkatan laut Israel membunuh "siapa pun yang menurut mereka melakukan perlawanan dan bahkan melemparkan beberapa aktivis ke laut. "Kami diberi tubuh sembilan syuhada, tapi kami memiliki daftar panjang orang yang hilang.. Dokter kami menyerahkan lebih dari 38 terluka, pada saat kami kembali, mereka (Israel) mengatakan hanya ada 21 orang yang luka-luka."

Dewan HAM PBB mengadopsi resolusi Dewan pada hari Rabu kemarin, mengatakan akan menyiapkan penyelidikan internasional independen atas tindakan keterlaluan serangan Israel terhadap konvoi enam kapal bantuan.

Rezim Tel Aviv, yang didukung militer menggunakan kekuatan mematikan sebagai tindakan "bela diri," menolak keputusan dewan keamanan PBB dengan mengatakan dewan tidak memiliki "otoritas moral."

Para pejabat Israel mengatakan sembilan orang tewas dalam serangan mematikan hari Senin, tetapi laporan dari sumber-sumber Palestina menyebutkan sekitar 20 orang tewas.
 
Sumber : http://www.eramuslim.com/

Thursday, June 3, 2010

(See Video Info) Turkish NATO Warships Sent To Protect Irish Ship Rachel...

SEMOGA ALLAH MENERIMA AMAL KITA SEMUA !! Perjuangan Perlu Diteruskan !!

Foto ketika kami tiba di Jordan, dan disambut oleh kedutaan Malaysia di Jordan

Alhamdulillah, salam buat semua. Mohon maaf inilah hari pertama saya update setelah saya dan teman-teman lain dibebaskan dari penculikan Israel. Terlalu banyak yang mahu saya share tapi cukuplah sekadar input awal . "WALLAHI, ISRAEL ADALAH SEBUAH NEGARA HARAM YANG DI LAKNAT ALLAH DAN AKAN TAMAT INSYAALLAH.". Sekarang saya dan teman Malaysia berada di Hotel Crown Plaza, Jordan.

Di Jordan, selepas maghrib kami selesai bertemu dan disambut oleh DS Anifah Man (Menteri Luar Malaysia) dan Kedutaan Malaysia di Jordan. Esok saya perlu proses passport kerana passport saya telah dirampas Israel. Semua dompet, beg, pakaian, wang, laptop, kamera, vedio cam dan lain-lain dirompak tentera Israel. CUKUPLAH UNTUK SIAPA SAHAJA BERBAIK DENGAN ISRAEL !!! Mereka tidak pernah kenal adab kpd manusia lain !!

Wednesday, June 2, 2010

TERKINI: 12 Rakyat Malaysia Bebas

2 Jun – Kesemua ahli team LL4G Malaysia seramai 12 orang TELAH DIBEBASKAN termasuk Sdr Mustafa Mansur. Mereka kini berada di Kedutaan Malaysia di Jordan  Mereka semua berada di dalam keadaan sihat.
Mereka telah menghubungi keluarga masing-masing menggunakan telefon Kedutaan.  Israel tidak mengembalikan kesemua kamera, handphone, dan sebarang alat komunikasi yang dirampas.  Peralatan kamera krew Astro Awani tidak dapat dipastikan samada dipulangkan ataupun tidak buat masa ini.
Berita gembira tersebut diterima terus daripada Noorazman yang menghubungi isteri beliau, Pn Mazlinah Ghazali, pada jam 12:12 tengahari tadi waktu tempatan.
“Mereka berada di Jordan [dan] akan pulang dalam masa terdekat,” antara mesej yang dihantar oleh beliau.
Perbincangan sedang dilakukan untuk menetapkan bila mereka akan berangkat pulang.
Perkembangan lanjut akan dimaklumkan dari masa ke semasa melalui laman web www.lifeline4gaza.org

Monday, May 31, 2010

Dunia Arab Bersatu Mengutuk Serangan Israel Ke Atas Konvoi Freedom Flotilla


May 31, 2010
31 Mei – Dunia Arab bersatu untuk mengutuk serangan pasukan Israel terhadap armada kapal Freedom Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Setiausaha Agung Liga Arab, Amr Moussa mengecam serangan kejam Israel terhadap misi kemanusiaan yang di cap sebagai tindakan jenayah..
“Kami mengutuk kejahatan ini, menyerang misi kemanusiaan dan para aktivis yang berusaha untuk membantu masyarakat Gaza. Mereka tidak dalam menjalankan misi ketenteraan. Setiap orang harus mengutuk tindakan Israel ini,” kata Moussa kepada AFP.
Setiausaha Agung Liga Arab ini mengatakan bahawa 22 anggota liga Arab sekarang sedang ‘memikirkan’ langkah dan tindakan selanjutnya terhadap Israel.

Perdana Menteri Lubnan, Saad Hariri juga mengutuk serangan yang menyebabkan kematian warga awam oleh tentera Israel tersebut yang ia sebut sebagai tindakan yang berbahaya dan gila, beliau menekankan bahawa tindakan Israel itu hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

“Lubnan dengan tegas mencela serangan ini dan meminta masyarakat antarabangsa, khususnya negara-negara besar … untuk mengambil tindakan mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia yang berlanjutan yang telah dilakukan Israel dan ancaman Israel terhadap perdamaian antabangsa,” dikutip dari AFP.
Ibrahim Mousavi, juru bicara media untuk gerakan perlawanan Hizbullah Lubnan, mengutuk serangan itu dan menyampaikan simpati mereka kepada keluarga para aktivis pro-Palestin yang meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Sementara itu di Mesir, gerakan Ikhwanul Muslimin mengecam kekerasan terbaru Israel dan mendesak Presiden Husni Mubarak untuk memutuskan semua hubungan antara Kaherah – Tel Aviv. Gerakan ini juga meminta pemerintah Mesir untuk membuka pintu persempadanan Rafah.

Sumber:http://haluanpalestin.haluan.org.my

Kapal misi Gaza diserang, nasib wartawan Malaysia belum diketahui




KUALA LUMPUR- Seorang wartawan dan seorang jurukamera
stesen televisyen Astro Awani dalam kapal Turki "Mavi Marmara", yang diserang tentera Israel pagi ini dalam misi bantuan ke Gaza, belum diketahui.

Seorang pegawai stesen televisyen itu berkata, mereka cuba menghubungi wartawan Ashwad Ismail, 25, dan jurukamera Shamsul Kamal Latip, 38, sejak 11 pagi tadi tetapi tidak berjaya.
"Kami sedang cuba mendapat maklumat mengenai keadaan mereka melalui pelbagai cara," katanya ketika dihubungi.

Kali terakhir kedua-duanya menghubungi stesen televisyen itu ialah pada 7.45 malam tadi ketika kapal itu sedang berada dekat Gaza manakala rakaman gambar kapal berkenaan diterima di sini awal pagi ini.
Enam lagi rakyat Malaysia yang berada dalam satu lagi kapal, "Rachel Corrie" yang juga dalam misi serupa, dilaporkan selamat.

Mereka terdiri tiga wakil Perdana Global Peace Organisation (PGPO) Shamsul Akmar Musa Kamal, Matthias Chang dan Ahmad Faizal Azumu, Ahli Parlimen Parit, Mohd Nizar Zakaria serta wartawan Halim Mohamed dan jurukamera Mohd Jufri Judin, kedua-dua dari TV3.

Menurut laporan Al-Jazeera, seramai 15 aktivis terbunuh dan ramai yang cedera apabila komando Israel menyerang kapal Turki itu yang mendahului beberapa kapal lain dalam misi menghantar 5,000 tan bahan binaan, bekalan sekolah dan peralatan perubatan ke Semenanjung Gaza.
Dalam satu SMS kepada PGPO, Shamsul berkata mereka berada 1,600 km dari Gaza.
"Rancangan sekarang ialah untuk meneruskan perjalanan dan berpatah balik jika ada amaran daripada tentera Israel," katanya. - Bernama

Umat Islam diseru berhimpun bantah serangan Israel



GAZA CITY - Pejuang Hamas hari ini menyeru rakyat Arab dan umat Islam supaya ‘berhimpun’ di kedutaan-kedutaan Israel di seluruh dunia bagi membantah serangan maut rejim itu terhadap kapal-kapal yang membawa bekalan bantuan ke Genting Gaza.
“Kami menyeru semua rakyat Arab dan umat Islam supaya berkumpul di kedutaan-kedutaan rejim Zionis itu di seluruh dunia,” kata jurucakap Hamas Sami Abu Zuhri sambil menggunakan perkataan Arab ‘intifada’.
Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya di Gaza mengecam ‘serangan’ tersebut dalam satu kenyataan, yang turut meminta Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) melindungi aktivis yang mengikuti misi penghantaran bekalan bantuan berkenaan. - AFP

GESAAN KEPADA KERAJAAN DAN RAKYAT MALAYSIA MENGUTUK SERANGAN ISRAEL KE ATAS FLOTILA MISI BANTUAN KEMANUSIAAN LL4G KE GAZA

 Perkembangan terkini flotilla Lifeline4Gaza:
1. Sebagaimana yang dimaklumi 7 buah kapal yang menyertai konvoi bantuan kemanusiaan antarabangsa ke Gaza sedang belayar menuju ke perairan Gaza melalui Laut Mediterranean. Konvoi ini diketuai oleh sebuah NGO daripada Turki iaitu Insani Yardim Vakfi (IHH). Maklumat terkini ialah kapal induk Mavi Marmara telah diserang oleh angkatan laut Israel. Akibat dari tindakan biadap ini 3 orang sukarelawan telah terkorban dan 30 lagi mengalami cedera parah.
2. Seramai 12 orang sukarelawan bersama-sama petugas media daripada Malaysia turut menyertai konvoi bantuan kemanusiaan ini. Mereka berada di atas kapal “Mavi Marmara”. Penyertaan mereka bersama konvoi ini adalah semata-mata atas dasar kemanusiaan.
3. Semua objektif dan pergerakan konvoi ini adalah berpandukan kepada Resolusi 1860 (2009) yang ditetapkan oleh Majlis Keselamatan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu dan undang-undang maritim lain yang berkaitan. Antara lain, Resolusi 1860 menyebut antara lain
a) menyeru kepada penghantaran bantuan kemanusiaan kepada Gaza termasuk makanan, minyak dan kemudahan perubatan,
b) menggalakkan usaha-usaha membuka laluan dan mekanisma lain bagi tujuan menyampaikan bantuan kemanusiaan yang berterusan,
c) menyeru semua negara untuk menyokong usaha-usaha di peringkat antarabangsa bagi memperbaiki keadaan kemanusiaan dan ekonomi di Gaza, dan
d) mengecam semua bentuk keganasan dan serangan terhadap masyarakat awam dan semua bentuk terorisma.
Semua rakyat Malaysia yang terlibat di dalam konvoi ini berpegang teguh kepada peraturan dan undang-undang antarabangsa dan pekerti mulia sesuai dengan aspirasi negara Malaysia.
4. Konvoi ini membawa kira-kira 10,000 tan barangan bantuan. Seramai lebih 540 orang menaiki kapal Mavi Marmara, termasuk ahli parlimen, ahli akademik, petugas media, ulamak, seorang kanak-kanak berumur kurang daripada satu tahun dan juga seorang warga emas berumur lebih daripada 80 tahun. Tidak ada sebarang bentuk senjata dibawa bersama konvoi ini walaupun untuk tujuan mempertahankan diri. Fakta ini jelas menunjukkan bahawa konvoi ini adalah benar-benar sebuah konvoi bantuan kemanusiaan yang akan disampaikan oleh sukarelawan-sukarelawan dari kalangan masyarakat awam.
5. Berdasarkan kepada fakta-fakta ini jelas Israel secara biadap telah melanggar undang-undang antarabangsa. Apatah lagi serangan ini berlaku di perairan antarabangsa dan dilakukan ke atas sebuah kapal bantuan kemanusiaan yang tidak bersenjata yang bertujuan aman. Tindakan Israel menginjak-injak prinsip kemanusiaan ini wajar mendapat kutukan dari seluruh masyarakat antarabangsa yang cintakan keamanan dan keadilan.
6.  Kami dengan ini menyeru supaya kerajaan Malaysia di bawah pimpinan YAB Dato’ Seri Mohd Najid Tun Abd Razak dan juga Datin Seri Paduka Rosmah Mansor sebagai Penaung kepada Tabung Bantuan Kemanusiaan Palestin mengeluarkan kenyataan rasmi mengutuk tindakan biadap dan kejam regim Zionis Israel yang telah bertindak di luar batas kemanusiaan dengan menyerang sebuah flotila kemananan yang bertujuan semata-mata untuk menghulurkan bantuan kepada rakyat Gaza yang teraniaya dan dizalimi sekian lama.
7.  Kami juga menyeru PBB supaya mengadakan persidangan tergempar untuk meluluskan resolusi bagi mengambil tindakan paling tegas ke atas Israel, termasuk mengheret pemimpin mereka ke muka pengadilan.
8.  Kami juga menyeru kepada seluruh rakyat Malaysia untuk menyatakan bantahan dan kutukan paling keras ke atas Israel serta bersedia untuk menyokong apa-apa tindakan yang akan disusun seterusnya bagi menangani isu ini.
9. Kami juga menyeru kepada semua pemimpin-pemimpin politik, pertubuhan-pertubuhan bukan kerajaan dan rakyat seluruhnya supaya bergabung tenaga menyatakan sokongan kepada misi penghantaran bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mengenakan tekanan ke atas Israel yang telah menyerang flotila Gaza sehingga menyebabkan kematian dan kecederaan di kalangan sukarelawan.
10.   Kami seterusnya menyeru agar semua peringkat masyarakat dapat meneruskan doa dan solat hajat di masjid, surau, jabatan kerajaan, atau mana-mana tempat lain yang sesuai bagi memohon agar Allah SWT menjayakan misi bantuan ini dan memberikan kekuatan dan kesabaran kepada para sukarelawan.
Sumber:Lifeline4gaza.org

Mavi Marmara Diserang!



Under darkness of night, Israeli commandoes dropped from a helicopter onto the Turkish passenger ship, Mavi Marmara, and began to shoot the moment their feet hit the deck. They fired directly into the crowd of civilians asleep. According to the live video from the ship, two have been killed, and 31 injured. Al Jazeera has just confirmed the numbers.

Streaming video shows the Israeli soldiers shooting at civilians, and our last SPOT beacon said, “HELP, we are being contacted by the Israelis.”

We know nothing about the other five boats. Israel says they are taking over the boats.

The coalition of Free Gaza Movement (FG), European Campaign to End the Siege of Gaza (ECESG), Insani Yardim Vakfi (IHH), the Perdana Global Peace Organisation , Ship to Gaza Greece, Ship to Gaza Sweden, and the International Committee to Lift the Siege on Gaza appeal to the international community to demand that Israel stop their brutal attack on civilians delivering vitally needed aid to the imprisoned Palestinians of Gaza and permit the ships to continue on their way.

The attack has happened in international waters, 75 miles off the coast of Israel, in direct violation of international law.

Sunday, May 30, 2010

Rakaman Lintas Langsung Astro Awani (29 Mei 2010 7.45 mlm)

Konvoi Masih Menunggu Kapal di Tengah Lautan Mediterranean

Konvoi bantuan kemanusiaan antarabangsa ke Gaza masih terhenti di tengah Laut Mediterranean berhampiran perairan Cyprus.

Walaubagaimanapun, penangguhan itu tidak mengganggu jadual asal konvoi untuk tiba di Gaza. Dalam satu sidang media di atas kapal Mavi Marmara sebentar tadi, Presiden IHH Bulent Yildirim menjelaskan bahawa konvoi ini masih menunggu sebuah kapal penumpang daripada Cyprus yang akan membawa ahli-ahli parlimen Eropah. Kapal tersebut dijangka sampai dalam masa terdekat.

Terdahulu, sebuah kapal kargo IHH telah mengalami sedikit kerosakan. Kerosakan tersebut telah dipulihkan sepenuhnya oleh sekumpulan jurutera dan juruselam yang dihantar daripada kapal Mavi Marmara.
Walaubagaimanapun, kapal Rachel Corries yang telah berlepas daripada Ireland dijangka mengambil masa lebih sehari lagi untuk sampai.

Dalam satu kenyataanya, Bulent menegaskan bahawa ancaman berterusan rejim Zionis Israel terhadap konvoi kemanusiaan ini  sekali-kali tidak membuatkan mereka takut mahupun menukar perancangan. “Peserta paling muda dalam kapal ini berumur kurang daripada setahun. Peserta paling tua pula berumur lebih daripada 80 tahun. Kami tidak membawa sesuatu apa senjata pun. Jadi kalau Israel ingin menggunakan kekerasan terhadap kami, mereka akan benar-benar betindak di luar akal yang waras”, kata Bulent. Semua mereka yang menggunakan akal dapat menerima bahawa kapal ini hanya membawa bahan bantuan kemanusiaan.

Ketika ditanya apakah persiapan mereka untuk berhadapan dengan tentera Israel yang mungkin berlaku, Bulent menjawab, “kami tidak bawa apa-apa senjata, kami akan lawan dengan keinginan dan keyakinan kuat kami sahaja”. “Adalah tidak masuk akal bilamana Israel cuba menentang kami seolah-olah mereka berhadapan dan berperang dengan sebuah negara. Kami hanyalah sebuah konvoi bantuan yang dibawa oleh NGO”, sambung Bulent. Beliau juga tetap menegaskan pendirian untuk tidak menyerah mana-mana bahan bantuan yang dibawa mahupun peserta-peserta konvoi itu kepada Israel.

Ketika berita ini ditulis, sebuah kapal penumpang baru tiba daripada Sweeden. Kapal ini tidak termasuk dalam peracangan asal, menjadikan jumlah kapal yang menyertai konvoi ini sebanyak 7 buah.


Sumber:http://www.lifeline4gaza.org

Saturday, May 29, 2010

Rakaman Lintas Langsung (Astro Awani) Freedom Flotilla Ke Gaza

Update dari Profile Mustapa Mansor

29 Mei 2010
- Salam semua; alhamdulillah kami dah bergabung dgn kapal Marmara dari Istanbul;

- Allahuakbar!!! kami selamat tadi kapal rosak dan diganggu oleh Cyprus marin;;;
-
Israel dah terdesak dan cuba mempengaruhi Cyprus dan negara-negara lain agar sebelahi mereka;;;kita jalan terus;;maaf tak dapat update sbb di kapal kawalan rapi.. (1.50 am waktu Malaysia)

- KEPADA semua yang mengucapkan selamat hari lahir saya hari ini. Jazakumullah semua..Mungkin saya tak terdaya nak menjawab semuanya. Doakan ye...!! Saya masih di atas kapal menuju ke GAZA Palestin bersama kurang lebih 700 orang di atas kapal Marmara dan ratusan lagi dari beberapa kapal yang lain..Ikuti di blog kami...!!! (4.00 am waktu Malaysia)

- alhamdulillah dapat ketemu dgn shbt Malaysia dan sahabat dari seluruh dunia..Islam dan bukan Islam. Israel akan berbuat apa sahaja agar semangat umat ini terjejas. Ceramah dan kuliah yg memberi semangat terus berjalan oleh tok syekh dari seluruh dunia. Alhamdulillah. Turki memang layak menggantikan khilafah dan ruh khilafah masih kuat dari mereka....Kita doakan agar semakin ramai pemimpin dunia yg berani menjadi singa umat ini. Kita perlukan singa bukan kuching berbulu singa..Smg pengganti Sakehuddin dan Muhammad Al fatih akan muncul di bumi ini..!!


- Dapat mendengar nasihat dari Tok Syekh dan mendakap mereka dan berganmbar juga. Semga ruh perjuangan mereka dapat dirasakan dan mengalir ke tubuh badan umat ini!!! (4.20 am waktu Malaysia)

Update Terkini Dari Wakil Malaysia (Mustafa Mansor) Bersama Freedom Flotilla ke Gaza


JAM 8 pagi kami berangkat dari pelabuhan Crete Greece menuju Cyprus. Jangkaan kami tiba sekitar 30 jam perjalanan tanpa henti. Semua nampak bersemangat dan antusias sekali. Semua sudah komit untuk ke GAZA. Ada yang berkata kami sudah siap untuk mati demi Palestin. Terasa indah bila mengenangkan betapa ada hati-hati yang dipilih Allah untuk menyatakan hal tersebut. Apakah itu hanya khayalan atau sebuah janji? Saya merenung jauh ke dalam hati dan sekali lagi saya tidak mahu tanya niat orang dan saya berharap mereka ikhlas dan benar-benar berniat kerana Allah. Semoga Allah membalas kebaikan mereka semua amin..


Sehari suntuk di atas kapal dari Crete, Greece memang sangat mencabar. Tidak dapat dibayangkan bagi mereka yang belum berpengalaman bermusafir melebihi 20 jam non stop dan di laut yang bergelora. Terasa berat sekali (inilah jihad saya memujuk hati). Tapi akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa kerana kepala dan perut tak seimbang. Ambil pil setiap 8 jam juga tidak menyelesaikan masalah. Jawapan yang terbaik ialah berehat hingga akhirnya tertidur. Bangun semula dan tetap masih terasa pusing dan akhirnya laptop hanya dapat di lihat sahaja. Tak mampu berbuat apa-apa.


Terasa bersalah pula kerana seharusnya bukan
ikut konvoi hanya mampu tidur sahaja. Tapi itulah kemampuannya. Semoga Allah mengampunkan segalanya. Setelah 8 jam berada di atas laut enjin mula berbunyi tanda yang tidak baik. Lalu kapten mengarahkan pemandu agar memperlahankan enjin supaya bunyinya hilang. Tetap saja masalahnya ada. Akhirnya terpaksa di baiki oleh mekanik dan dalam masa 30 minit bunyi pun hilang dan bot berjalan semula dengan laju.



 
Setelah mula gelap, kami berharap agar dapat berehat sebentar. Boleh tidur tapi masih terganggu di tengah malam kerana bunyi enjin yang kuat. Sekitar jam 5.30 pagi saya bangun untuk solat subuh, kebanyakannya masih tidur. Suasana damai, tenang dan dingin memberi peluang untuk merenung. Laut yang seluas mata memandang membawa fikiran hanyut di kedalaman lautan yang entah apa isinya. Inilah rahsia Allah yang tidak mungkin kita tembusi  jika tidak ada iman yang mampu menembusinya. Allahuakbar..


 Setelah agak cerah dan matahari mula bersinar kebanyakan aktivis  bangun untuk beraktiviti. Alhamdulillah hari kedua terasa lebih baik kerana mungkin sudah terbiasa. Tapi pil tetap diambil agar lebih bertenaga. Sekitar jam 11 pagi, ada sebuah kapal dari Greece (Group dari Eropah) datang mendekati dan member informasi kapal/bot kami tidak dapat masuk ke Cyprus untuk mengambil beberapa orang aktivis lagi. Jika masuk ke pelabuhan Cyprus kami terpaksa ke airport dan balik terus. Jelas Israel sudah mempengaruhi Cyprus hingga menyebabkan bot tadi tidak dapat mengambil peserta di Cyprus.





Bot dan helikopter marin Cyprus datang mendekati sebagai tanda amaran jika masuk ke kawasan Cyprus maka kami akan dikawal seperti mana yang sewajarnya bagi mereka. Lalu dalam keadaan kelam kabut ini, Huwaida dapat menghubungi Marmara (kapal dari Istanbul Turki) dan kami diterima untuk bersama mereka. Alhamdulillah dalam satu jam kami terpaksa menunggu di bot dengan enjin dimatikan selama 30 minit. Ternyata bila dimatikan enjin, goyangannya amat memeningkan kepala. Alhamdulillah tidak lama kemudiaan kelihatan muncung kapal dari turki sudah kelihatan. Semakin lama semakin dekat dan akhirnya  sejarak 50 meter kapal besar berhenti . Kami dengan segera menghampiri kapal  tersebut dan Alhamdulillah semua dapat pindah ke kapal tersebut dengan selamat.
Alhamdulillah, terasa lega bila dapat melangkah ke kapal Marmara kerana mereka benar-benar siap sedia untuk menerima kami. Setelah melompat masuk kami dibawa ke tempat minum dan sambil menunggu beg-beg kami diperiksa sekuriti. Ada ramai wartawan di sini bahkan ada sebuah bilik khas untuk para wartawan. Ketika kami menghampiri kapal Marmara, laungan takbir memecah keheningan lautan mediteranian. Saya tidak dapat merakamkan keseluruhannya kerana saya juga mesti pindah dan memastikan barang-barang selamat dipindahkan. Akhirnya kami disambut oleh saudara2 dari Malaysia, Arab dll. 

Setelah makan tengahari yang disiapkan oleh pihak IHH dan kami dapat melihat betapa banyaknya makanan yang distok untuk memastikan semua yang berada di atas kapal dapat makan dengan sempurna . Alhamdulillah…


(bersambung…)    

Friday, May 28, 2010

Convoy Of Ships Heads To Gaza In Attempt To Break Blockade

Hamas marine security boats practice off the Gaza coast Wednesday for the expected arrival of an aid flotilla this week
Jerusalem (CNN) -- The Israeli government said Thursday it will stop a convoy of cargo and passenger ships filled with supplies and headed to Gaza to break a blockade imposed by Israel in 2007. Government officials said Wednesday they have given the Israeli Defense Forces instructions to reroute the flotilla to Ashdod port in Israel, where the supplies will be unloaded and transferred to Gaza. Mark Regev, an Israeli government spokesman, called the flotilla "a cheap political stunt."
"If they were really interested in the well being of the people of Gaza, they would have accepted the offers of Egypt or Israel to transfer humanitarian aid to the people of Gaza, along with the other 15 thousand tons sent every week," he said.

The convoy, which left various European ports, is organized by two major groups: the Free Gaza movement, a pro-Palestinian human rights organization, and the IHH movement, a Turkish humanitarian relief foundation affiliated with the Islamic Brotherhood. Organizers said the convoy is carrying 10,000 tons of construction material, medical equipment and school supplies, and about 750 activists of different nationalities. Israel's Ministry of Foreign Affairs, said Yossi Gal, its director-general, has summoned the ambassadors of Turkey, Greece, Cyprus, Sweden and Ireland -- the countries from which the flotilla set sail -- and "clarified the state of Israel's official position, which declares the flotilla an absolute provocation: There is no shortage of humanitarian aid to Gaza, as food products, fuel and supplies are constantly transferred into the Gaza Strip by the international organizations."

The flotilla is "invited to dock at Ashdod port, to unload their cargo and transfer it to Gaza, after a security check, either via the Israeli authorities or via the humanitarian organizations," the ministry said. Hanin Zoabi, a member of Israel's parliament, the Knesset, and a passenger on the flotilla, called it a "humanitarian campaign for the 1.5 million Palestinian people who Israel put in jail for about the last four years without allowing building material, without educational material, without food into the Gaza strip.

"Israel destroyed 165 schools and more than 100 (factories) and destroyed tens of thousands of houses without enabling the Palestinians to rebuild their homes and their lives," Zoabi said. "This is a very strong political message towards Israel and towards the Arab world that stood silent regarding what is happening in Gaza." Israel imposed the naval blockade on Gaza after the Hamas forcefully took control of Gaza in 2007, ousting the Fatah movement headed by Palestinian Authority President Mahmoud Abbas.

Regev argued that the activists maintain a double standard when it comes to Hamas' actions.
"They call themselves human rights activists, but they remain silent when it comes to Hamas' deliberate targeting of Israeli civilians and the brutalities of the Hamas regime in Gaza, which has crushed political opposition, suppressed independent media and has locked up hundreds of political opponents."

Sarah Weiss Maudi, an Israeli Foreign Ministry legal expert, said, "The naval blockade has been imposed by Israel because Israel is currently in a state of armed conflict with the Hamas regime that controls Gaza." Under international maritime law, when a maritime blockade is in effect, no vessels can enter the blockaded area. Maritime blockades are a legitimate measure under international law, and may be implemented as part of an armed conflict at sea, Israeli officials have said. "The objective of the boats is to break Israel's siege on Gaza, to break Israel's blockade on Gaza. The material that we have on board are all of the materials that Israel denied to the people of Gaza like cement, building supplies, educational supplies etc," said Greta Berlin, co-founder of Free Gaza movement. "We do not accept the siege on Gaza," said Zoabi. "... Israel does not want a siege. It wants a silent siege. Israel does not want occupation, it wants a silent occupation. It wants its policies to go without criticisms of the world. That's why it wants to stop the flotilla and also avoid coverage of the event," she said."... This is an important aim of Israel, is to stop the cameras in order for the participants who are participating in this flotilla and the others who are following it not to see the aggression of the Israeli army, but I think this does not threaten us and it does not bring fear among us," she said.

Noam Shalit, father of captive Israeli soldier Gilad Shalit, told CNN he offered through his lawyer to attempt to convince the Israeli government to let the flotilla arrive in Gaza if participants would pass aid, including letters and medicine, to his son. The organizers of the convoy, including Berlin, refused, he said, telling him their main purpose is to break the siege.Gilad Shalit has been held captive since June 2006, when Palestinian militants from Gaza captured him. Noam Shalit says his son has been kept in total isolation for the past four years, a violation of international conventions and against international law. There have been eight naval convoys to Gaza until now, and Israel has allowed three to dock at the Gaza port.

Israeli Foreign Ministry spokesman Yigal Palmor said that since January 2009, more than a million tons of humanitarian supplies entered Gaza from Israel. The most efficient system to transfer goods to Gaza is through the land crossings, Palmor said. Asked if he was concerned about being arrested, Zoabi told CNN, "I am not worried because I am not doing anything against the law. What I do is according to human rights, according to international values and according to universal values, so it is not against the law. "I am (a) Knesset member, and this is part of my political responsibility," she said. "It is part of my human responsibility. This is not against the law to aid people, to help and support (those) who are under siege ... I think the side that is breaking the law, international law, and breaking the human values is Israel and not anyone else."

Thursday, May 27, 2010

MOV005.MOD

Wednesday, May 26, 2010

Perkongsian Dari Aktivis-Aktivis "Viva Flotilla For Gaza"


- MUSTAPA MANSOR (wakil Malaysia [MAPPIM] ke GAZA)
"Setelah beberapa hari di Crete dan sebelum berangkat baru ada kesempatan upload dll. Saya berada di lobi Hotel Hermes, Crete. Di sinilah sekretariat kami..Smg Allah permudahkan..amin,,"


















Tuesday, May 25, 2010

Mavi Marmara Ship Sent Off To Palestine With Prayers

Mavi Marmara ship has been sent off with prayers from Sarayburnu Harbor in Istanbul which will sail on to Palestine together with its 750 passengers to break the embargo and deliver humanitarian aid cargo to the people of Gaza.
Thousands have attended the send-off ceremony for the ship. The harbor in Sarayburnu was adorned with Palestinian flags all over. Thousands grabbed Palestinian flags and ran off to the wharf which the ship was anchored in. The ceremony almost turned into a grand protest meeting. Some women have donated their jewelry for the ship. Small boats and ferries accompanied Mavi Marmara through the harbor.
Important guests including representatives of political parties and NGOs, artists and business people were also present during the send-off ceremony of the ship.
Prior to the departure of the ship, speeches were given by the representatives of the NGOs from Malaysia, Kuwait, Algeria, Greece, England, Ireland and officials from Free Gaza Movement and IHH, the organizer of the “Palestine Our Route, Humanitarian Aid Our Load” campaign.

Mapim Mohon Kerajaan Menjaga Keselamatan Kapal Ke Gaza

KUALA LUMPUR, 25 Mei: Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (Mapim) mengutus surat kepada Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Razak memohon kepada kerajaan agar bertindak menjaga keselamatan misi kapal ke Gaza.

Surat yang ditandatangani oleh Setiausaha Agung Mapim, Mohd Azmi Abdul Hamid (gambar) itu memaklumkan majlis itu yang terdiri dari 24 buah organisasi Islam seluruh negara memohon perhatian dan tindakan sewajarnya dari pihak Perdana Menteri.

Mohd Azmi di dalam surat yang bertarikh semalam itu memberitahu, suatu misi kapal yang kini berhimpun di Turki dari Ireland, Greece, Sweden, Free Gaza Movement, Malaysia sedang bersiap belayar ke Gaza untuk memecah sekatan Israel dan menyampaikan bantuan kepada Gaza.

Pihaknya juga menggesa kerajaan Malaysia dan seluruh ahli Parlimen supaya bertindak untuk mengambil langkah perlu bagi menjaga keselamatan misi kapal yang menghantar bantuan kemanusiaan kepada Gaza dalam beberapa hari ini.

Erdogan: "Israel Jangan Cuba - Cuba Untuk Usik Kapal Bantuan Gaza"

Pemerintahan di Ankara memperingatkan Rezim Zionis Israel terkait kemungkinan adanya intervensi terhadap kapal pengangkut bantuan kemanusiaan dari Turki ke Gaza. Surat kabar Aksam, terbitan Turki mengutip laporan situs Debkafile menuliskan bahwa Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengancam akan mengerahkan helikopter untuk mengawal kapal pengangkut bantuan, bila Israel berani mencoba mengganggu kapal milik Turki tersebut.

Menyinggung kedekatan situs Debkafile dengan badan-badan intelijen Zionis Israel, surat kabar Aksam menulis, Israel menganggap ancaman Turki itu sebagai sebuah ultimatum. Kapal pengangkut bantuan Gaza yang bertolak dari Turki itu adalah konvoi bantuan kemanusiaan ketiga dari seluruh dunia untuk kepedulian terhadap Palestina. Konvoi ini juga berupaya menjebol aksi blokade yang diterapkan Zionis Israel terhadap kawasan jalur Gaza. Kapal Turki itu selain mengangkut bahan-bahan makanan dan obat-obatan, juga mengangkat alat-alat berat konstruksi dan generator.

Peter Anggota Rombongan “Armada Pembebasan” ke Gaza Masuk Islam


Istanbul- Ahad 23/05/10 pukul 22.00 waktu Istanbul, di depan kantor IHH, bertepatan dengan pemberangkatan rombongan “Armada Pembebasan” ke Gaza, telah diadakan acara tasyakuran atas masuk Islamnya Peter Vanner 63 tahun, seorang warga negara Inggris, yang kemudian berganti nama Muhammad Fatih.

Ancaman Israel Tak Menyurutkan Rencana Pelayaran ke Gaza


Ancaman Israel yang menyatakan akan menghadang bantuan untuk Palestina bahkan akan mengebom konvoi kapal yang berlayar ke Gaza (Flotilla to Gaza) tak menyurutkan sedikitpun langkah dan persiapan yang dilakukan seluruh partisipan pelayaran. Organisasi IHH Turki bahkan merespon ancaman Israel tersebut dengan membeli satu lagi kapal largo yang mampu menampung 4,400 ton barang sehingga total kapal yang akan berlayar ke Gaza sebanyak 9 buah.
Dipastikan sekitar 50 negara akan mengikuti “Flotilla to Gaza” tahun ini. Semua persiapan semakin intensif dilakukan dan rencana pelayaran tetap akan dimulai sesuai jadwal. Saat ini seluruh partisipan pelayaran sudah berkumpul di Istanbul, termasuk tim dari MER-C Indonesia. Semua anggota Tim MER-C untuk Gaza yang berjumlah 5 orang sudah berada di Istanbul sejak Kamis siang waktu setempat.

20100522-144519.mpg

20100522-145054(002).mpg

20100522-145352(002).mpg

20100522-144712.mpg

Surat Rayuan Sokongan Kepada Pihak Perdana Menteri Malaysia

Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia , Suite 1 , Tingkat 5 , Perak Tecnology Trade Center , Jelapang , Ipoh Perak D.Redhuan. Tel : 019 4744856 , 0175554828 , 0194747141

24hb Mei 2010
YAB Datuk Seri Najib Tun Razak
Perdana Menteri Malaysia
Assalamualaikum wr.wb.
MAPIM MOHON  KERAJAAN MALAYSIA AGAR BERTINDAK MENJAGA KESELAMATAN MISI KAPAL KE GAZA

Kami dari MAPIM yang terdiri dari 24 buah organisasi Islam seluruh Malaysia memohon perhatian dan tindakan sewajarnya dari pihak YAB Datuk Seri. Seperti yang YAB Datuk Seri sedia maklum suatu misi kapal yang kini berhimpun di Turki dari Ireland , Greece , Sweden , Free Gaza Movement , Malaysia  sedang bersiap belayar ke Gaza untuk memecah sekatan Israel dan menyampikan bantuan kepada Gaza.
2.   MAPIM menggesa kerajaan Malaysia dan seluruh ahli Parlimen supaya bertindak untuk mengambil langkah perlu  bagi menjaga keselamatan misi kapal yang menghantar bantuan kemanusiaan kepada Gaza dalam beberapa hari ini. Kerajaan Malaysia perlu mengguna pengaruhnya untuk memberi tekanan antarabangsa terhadap Isarel yang bersikap angkuh dan degil menyekat dan menindas penduduk Gaza serta menafikan kemasukan bantuan kemanusiaan kepada Gaza. Gesaan kami adalah berdasarkan sikap dan pendirian angkuh Israel dan amaran yang dikeluarkan oleh pihak berkuasa Israel yang mahu menyekat dan mungkin mengambil tindakan militeri terhadap misi kapal yang digelar Freedom Flotilla.
3.   Gerakan Pembebasan Gaza ( Free Gaza Movement) atas nama Freedom Flotilla dengan beberapa  organisasi lain yang mengambil inisiatif menganjurkan usha pelayaran 8 buah kapal penumpang dan kargo kini sedang bergerak ke arah Gaza melalui laut Mediterranian untuk masuk ke pelabuhan Gaza. Matlamat misi kapal ini adalah untuk memecah kepungan Israel terhadap Gaza dan menyampaikan bantuan berupa ubatan , alat persekolahan dan bahan binaan untuk rakyat Gaza yang sedang menderita sejak polisi mengepung Gaza yang dikenakan oleh Israel dan serangan ganas Israel yang dilancarkan ke atas Gaza  selama 22 hari pada awal 2009 yang lalu.
4.    MAPIM mendapati tindakan Israel yang cuba menghalang kemasukan kapal-kapal kemanusiaan tersebut tidak boleh diterima dan mesti dicabar. Ia bukan sahaja melanggar undang-undang maritim antarabangsa malah menafikan hak asasi  penduduk Gaza. MAPIM menggesa kerajaan Malaysia segera menghantar nota desakan supaya pejabat Setiausaha Agung PBB mengambil langkah segera supaya misi kapal yang membawa lebih 600 orang penumpang dari 20 negara  yang terdiri dikalangan  ahli parlimen , tokoh jurnalis , ahli akedemik dan aktivis NGO antarabangsa serta  ahli media bersama lebih 20,000 ton bahan bantuan , dilindungi dari sebarang tindakan agresif pihak Israel.
5.    Kerajaan Malaysia juga sewajarnya menimbangkan agar satu kapal pengiring khas dihantar untuk memastikan kapal kemanusiaan itu dapat sampai dan barang bantuan disalurkan kepada rakyat Gaza. MAPIM merasakan ini wajar dipertimbangkan . Malaysia secara langsung juga terlibat dengan misi ini kerana sebuah kapal khas hasil dari wang derma yang dikumpulan dikalangan rakyat Malaysia telah dibeli melalui Perdana Global  Peace Organization. MAPIM menyeru ahli Parlimen Malaysia juga mengambil daya usaha untuk memberi tekanan kepada badan antarabangsa seperti PBB , Kesatuan Eropah dan OIC supaya misi kapal tersebut mencapai matlamat menyelamat penduduk Gaza. Sidang Parlimen yang akan datang ini perlu mengeluarkan suatu usul khas untuk mengutuk Israel dan mendesak suapaya tindakan undang-undang diambil ke atas Israel. Masyarakat dunia perlu mengisitiharkan Israel dan Amerika yang turut mendokong kezaliman ini dipertunggjawabkan  ke atas penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestin di Gaza khasnya dan diseluruh Palestin amnya.

Tindakan dan maklumbalas dari pihak YAB Datuk Seri sangat diharapkan.
Sekian Wassalam
Yang benar,
Mohd Azmi Abdul Hamid
Setiausaha Agung MAPIM / Presiden TERAS Pengupayaan Melayu

Sunday, May 23, 2010

Appeal To Malaysian Government And The Parliament To Push Un To Protect Freedom Flotilla

Malaysia Islamic NGOs Consultative Council
(An affliation of 24 Malaysia Islamic Ngos)

Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia , Suite 1 , 5th Floor , Perak Techno Trade Center , Jelapang , Ipoh Perak Darul Redhuan , Malaysia Tel : 019 4744856 , 0175554828 , 0194747141

MAPIM PRESS RELEASE

23rd May 2010

APPEAL TO MALAYSIAN GOVERNMENT AND THE PARLIAMENT TO PUSH UN TO PROTECT FREEDOM FLOTILLA.
     The Malaysian Islamic NGOs Consultative Council (MAPIM) urge the Malaysian government to call on the UN and the Security Council to protect the Freedom Flotilla ships from any action by the Israel military. The flotilla mission to break the siege on Gaza is now under threat by Israel as several statements by Israel have been issued warning the flotilla from entering Gaza by sea. The action by Israel to deter the flotilla from proceeding to the shores of Gaza is a violation of international maritime law. The Israel authority has no right to close the sea route to Gaza especially to block the ships from overloading humanitarian assistance to the besieged people of Gaza. The act of Israel should not be tolerated by the international community and efforts to warn Israel not to deter the flotilla mission should be made clear and laud.

    MAPIM takes serious cognizance of the fact that 1.5 million Palestinians in Gaza are undergoing inhuman misery. Due to the blockade by Israel , the Gaza population is walled up to the point of human genocide. The world community should not be spectators to the intolerable action by the Israeli regime. We see the predicament of the Gaza population as a life and death situation . Unless the more than 3 years of Israeli blockade is dismantled , the world will bear witness to the most terrifying human made catastrophe in modern history. Blocking entry of food, medicine and other necessities, such as building materials to repair homes, schools and other buildings which were destroyed by the bombings during the 22 days Israel aggression of 2008-2009 is a clear act of crime against humanity. Israel’s government has now threatened to stop Ship to Gaza and to use force if necessary. 

     MAPIM also acknowledged that the World Health Organization, Amnesty International, Human Rights Watch and several other human rights organizations have all condemned the blockade. As matter of fact the director of U.N. relief operations in Gaza, John Ging, welcomes initiatives in order to break the blockade. MAPIM call on the Malaysian government to act immediately on the urgent situation in Gaza . This mission must be attended as an emergency rescue mission and the threat posed by Israel must be challenged. The government of Malaysia should immediately urge the UN and the Security Council to send a strong message to Israel that any military act on the flotilla must be met with stern action by the international community. In fact UN must initiate a security protection ship to accompany the flotilla to protect the ships from being attacked by the Israel navy. We urge all the legislators of the Malaysian Parliament to move a motion in the coming session due in June to call on the Secretary General of the UN to stop further aggression on Gaza and any intimidation by the Israel military on the flotilla.

     MAPIM also call on the government to consider sending a security navy ship to protect the flotilla as one of the ships to Gaza is a Malaysian initiative which was bought specifically to participate in the mission with the help of funds collected from the Malaysian public. MAPIM is following closely the flotilla mission as it has also sent a representative to board the Ship to Gaza – Greece group.

Mohd Azmi Abdul Hamid
Secretary General MAPIM

Konvoi Nasional Buat Gaza Telah Menyantuni Hati Warga IIC dan IIUM

Alhamdulillah, akhirnya program Konvoi Nasional Buat Gaza (KNBG) di Malaysia telah melabuhkan tirainya pada 8 Mei 2010. Konvoi ini berlangsung selama satu hari bermula dari seluruh negeri di Malaysia, menuju ke Masjid Negeri Shah Alam, dan seterusnya menuju ke Stadium Melawati Shah Alam.

Namun begitu, ini tidak bermakna tanggungjawab kita sebagai saudara seIslam telah berakhir disini. Akan tetapi, ia tetap akan berterusan sehingga empayar Islam itu telah tersebar luas ke seluruh dunia dan kemenangan itu berpihak kepada umat Islam.

Ana mewakili Koordinator KNBG ingin mengucapkan jutaan terima kasih kepada seluruh warga kerja yang telah menjayakan Konvoi untuk mahasiswa disekitar Kuala Lumpur dan Selangor serta kepada mereka yang telah terlibat untuk menjayakan KNBG ini.

Syabas dan Tahniah ana ucapkan kepada Akh Muain bin Ahmad Shukri sebagai pengarah program kerana telah berjaya menunaikan tanggungjawab dengan sebaik mungkin. Tidak lupa juga kepada warga Nasyeed Club IIC, sebagai krew yang bertanggungjawab untuk memastikan konvoi ini berjalan dengan lancar.

Sekalung penghargaan khas buat Arabic Language Society IIC yang diketuai oleh Akh Muhammad Alham bin Abdul Rahman dan Caliph Youth Society IIC yang diketuai oleh Akh Muhd Faiz bin Ahmad Kamal Ariffin kerana telah bersama-sama dalam menjayakan misi kutipan dana dan mempromosikan Konvoi kali ini kepada masyarakat umum.

Ucapan jutaan terima kasih juga ditujukan kepada team KOSUKE.online yang telah datang nun jauh dari Penang untuk bersama-sama dalam menjayakan konvoi kali ini walaupun dikhabarkan mereka terpaksa menempuhi pelbagai dugaan dan rintangan sebelum berjaya menjejakkan kaki ke Kuala Lumpur pada lewat 6 Mei 2010 (Khamis).

Dan tidak lupa kepada warga IIUM dan IIC terutamanya kepada Akh Muhammad Firwan bin Norliza selaku Mr.Pres SRC di IIUM dan Akh Nor Muhammad Syafiq bin Sulaiman selaku Mr.Pres SRC di IIC a.k.a big boss ana di IIC kerana telah sudi meluangkan masa bersama sahabat-sahabat dengan menyertai konvoi ini. Alhamdulillah, inilah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menyantuni hati sahabat-sahabat kita di IIC dan IIUM.

Jazakumullahkhairankathira kepada 'ayahnda', 'abangnda' dan 'kakaknda' yang sanggup mendengar bebelan, ngomelan, kritikan, rajukan, dan yang sewaktu dengannya sepanjang sebulan lebih dalam menjayakan misi ini bersama kami. Terima kasih Ustaz Mustapha Mansor! atau lebih dikenali dengan panggilan "Pak Mus" yang merupakan ayahnda kami yang juga tidak pernah jemu dalam memberi tunjuk ajar, tidak pernah lokek bab belanja 'makan' dan yang paling best!, sentiasa menuruti kemahuan anaknda2nya selagi termampu. Syukran jazilan Ustaz Razak!, selaku 'abangnda' kami kerana sudi meminjamkan idea dalam memastikan misi ini berjalan dengan lancar serta Madam Iman selaku 'kakaknda' kami, thanks atas tunjuk ajar dan dorongan!.

Jom kita Zo0m gambar-gambar yang sempat diupload malam ni!

Himpunan mahasiswa dari IIC dan IIUM di Masjid As-Syakirin
(Tempat berkumpul)

Team 'Marshall' kita yang dikhabarkan sangat hebat dalam memberhentikan kenderaan

Mujahid muda yang bakal berjuang nanti

Mujahidah yang bakal membantu para mujahid di medan pertempuran

Nasihat daripada 'abangnda' buat adik-adik

Mr.Pres IIC menjadi pengunjung setia booth KNBG

Adik-adik yang telah didera untuk memastikan perjalanan konvoi berjalan lancar

Mendengar amanat dari 'ayahnda'

Nasihat yang berguna hingga akhir hayat

Anak muda yang berjiwa murni dalam membantu saudaranya

Menyebarkan risalah dakwah walaupun risikonya tinggi

Akh Syazman memberi sedikit amanat sebelum menjalankan kutipan dana
dari rumah ke rumah

'Ayahnda' turut bersama anak-anaknya

Biarpun panas membakar kulit, namun jihad tetap jihad

Sabar dalam meneruskan perjuangan

Ayuh sebarkan!

Sahabat di Palestin pasti bangga melihat kesungguhanmu

Palestina di hatiku

Pejuang-pejuang Islam sedang berkumpul untuk meneruskan
perjalanan seterusnya

Sebarkan dan terus sebarkan

Tiada istilah malu dalam perjuangan

Pasti ada insan yang sudi mendengar

Motor yang mengepalai konvoi

Jasamu dikenang "Pak Cik Bas"

Barisan kereta yang bakal memenuhi jalan raya tatkala konvoi dilepaskan

Senyuman bakal pemimpin-pemimpin negara suatu hari nanti

Akh Azman dan sahabat-sahabat turut serta dalam misi ini

Upacara melepaskan peserta konvoi untuk meneruskan perjalanan

Antara kenderaan yang turut serta dalam konvoi kali ini

Tuan 'Pengarah' memastikan kesihatan kereta agar berjalan lancar nanti

Alhamdulillah, walaupun ana dan beberapa orang sahabat yang lain tidak diberi kesempatan untuk bersama-sama dalam konvoi kali ini, kerana amanah lain sedang menanti kami, namun gambar-gambar yang dirakam oleh sahabat kita dari IIC, iaitu Akh Ariff telah menjadi bukti bahawa konvoi kali ini berjalan dengan lancar, bukan sahaja antum dapat membantu dalam kutipan dana namun berjaya membuka minda masyarakat diluar sana tentang apa yang telah berlaku kepada saudara kita di Palestin masih berterusan daripada tahun 1946 sehinggalah sekarang, tanah mereka masih dijajah.

Ingatlah sahabatku!..Kibat pertama kita masih disana. Dan Masjidil Aqsa bukanlah hak milik orang Palestin sahaja namun ia adalah tanggungjawab kita semua sebagai orang yang bernafas dalam hembusan nafas Islam.

Ayuh bangkit!!..sesungguhnya janji Allah itu pasti bahawa umat Islam akan bangkit..

InsyaAllah, akan diupdate program di sekitar masjid Negeri Shah Alam dan di Stadium Melawati dalam jangka masa terdekat ini.

Salam Mujahadah!

KENYATAAN MEDIA MAPIM DI PARLIMEN 7 APR 2010

INFO PENTING DARI KOALISI KONVOI VIVA ANTARABANGSA...

The Freedom Flotilla Sails to Gaza in May

Print PDF

(London, UK) On May 24, 2010, the Freedom Flotilla sets sail for Gaza determined to, once again, challenge Israel’s blockade of 1.5 million Palestinians trapped in an open-air prison. Under the coordination of the Free Gaza Movement, numerous human rights organizations, including the Turkish Relief Foundation (IHH), the Perdana Global Peace Organization from Malaysia, the European Campaign to End the Siege of Gaza, and the Swedish and Greek Boat to Gaza initiatives will send three cargo ships loaded with reconstruction, medical and educational supplies. At least five passenger boats with over 600 people on board will accompany the cargo ships.

These passengers include members of Parliament from around the world, U.N., human rights and trade union activists, as well as journalists who will document the largest coordinated effort to directly confront Israel’s illegal blockade of Gaza and take in basic supplies.

Said Mary Hughes Thompson, one of Free Gaza’s co-founders, “Although we were happy with the first trips, it was bitter-sweet, knowing that our small boats and symbolic amounts of relief paled in comparison to what was really needed in Gaza. Now, we finally feel we are helping to organize a powerful action, one with the potential to translate into a sustained campaign of much more effective challenges to Israel's brutal siege.”

In the past three months, Israel has limited fuel to run the power station. Much of Gaza is often in darkness. There are just enough trucks coming in to barely prevent total starvation, and Egypt, complicit with the Israeli-US policy of blockading Palestinians, is building an underground steel wall to prevent people in Gaza from bringing in vitally needed supplies through tunnels.

FOR IMMEDIATE RELEASE

Wednesday, April 28, 2010





Contact: Greta Berlin, +33 63 142 7577, http://mc/compose?to=Iristulip@gmail.com

Huwaida Arraf, +970-598-336-215, +972-542-635-936, http://mc/compose?to=huwaida@freegaza.org

Caoimhe Butterly, +353 876 114 553, http://mc/compose?to=sahara78@hotmail.co.uk

http://www.youtube.com/gazafriends#p/a/u/0/yz-LYXV6_t0



A cargo ship sponsored by the people of Malaysia and loaded with cargo donated from citizens of Ireland, Scotland, and Britain as well as thousands around the world, will depart from Ireland the second week of May. When it reaches the Mediterranean, she will be joined by the other boats and begin the journey to Gaza.

Dr. Mona El-Farra, Deputy Director of the Union of Health Work Committees in Gaza was pleased to hear we are coming back. “When the two boats from Free Gaza entered the harbor in 2008, it was like a dream, it was historic. And all great things start with some dreamers who made it true. For us in Gaza, the dream of freedom will not be lost, and we welcome this next voyage with open hearts.”

The Free Gaza Movement along with the partners listed above, are the organizers of this flotilla. However, dozens of organizations and tens of thousands of people around the world are taking part to make this voyage a success. http://www.freegaza.org/

Greta Berlin



http://www.freegaza.org/








NASIB PELARIAN PALESTIN DAN BOIKOT PRODUK ISRAEL....

10 Produk yang Memiliki Link dengan Israel, Diboikot!

Jumat, 18/12/2009 23:48 WIB

KNRP - Aktivis anti-apartheid telah menamai sejumlah merek komersial sebagai sponsor Israel, dan mendesak negara-negara dunia untuk berpikir dua kali sebelum membeli produk-produk tersebut menjelang Natal.

Kampanye AS untuk Boikot Akademik dan Budaya Israel (USACBI) merilis daftar 10 perusahaan multi-nasional yang terikat dengan Israel, serta mengatakan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan salah satunya dari pembangunan dinding apartheid Tepi Barat.

USACBI menuduh kelompok-kelompok komersial ini memiliki peran langsung dalam penderitaan rakyat Palestina, dengan memanfaatkan kekuatan pekerja Palestina dan mendukung militer Israel untuk membangun proyek-proyek pemukiman ilegal di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki.

Lebih lanjt mereka mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut juga telah menjadi ancaman serius terhadap lingkungan dan melanggar undang-undang ketenagakerjaan internasional. Dengan adanya catatan ini, maka upaya untuk memboikot produk-produk mereka menjadi sangat penting.

Perusahaan yang terdaftar untuk diboikot itu antara lain AHAVA cosmeceutical, industri tekstil Galil, Produk Bawang Putih dan Herbal Dorot, yang semuanya memiliki basis di Israel.

Perusahaan telekomunikasi Motorola, Intel Corporation - terbesar di dunia semi konduktor pembuat chip -, perusahaan Estee Lauder kosmetik dan perawatan kulit, perusahaan Sabra, yang menghasilkan produk makanan bergaya Mediterania, dan perususahaan barang-barang konsumen global Sara Lee juga termasuk perusahaan yang terdapat dalam daftar.

Sementara itu perusahaan kosmetik raksasa yang berbasis di Paris L'Oreal dan pengecer pakaian wanita asal Amerika Victoria's Secret, juga berada di antara perusahaan-perusahaan yang akan diboikot oleh USACBI.

Para penggerak Pro-Palestina ini semakin memiliki banyak pendukung di seluruh Eropa setelah Tel Aviv melakukan serangan ofensif di Jalur Gaza bulan Desember 2008-Januari 2009. Dan kali ini tampaknya sasaran para penggerak Pro-palestina ini mengarah pada rezim sektor perdagangan Israel.

Sementara itu di lain pihak, pada hari Kamis kemarin (17/12) para anggota parlemen Israel mengancam akan memboikot produk-produk Inggris sebagai tanggapan atas dikeluarkannya sebuah kebijakan oleh Departemen Inggris untuk urusan Lingkungan Hidup, Food and Rural Affairs, yang mengharuskan para penjual menyatakan apakah produk Tepi Barat yang tercantum dalam label-label produk dagang, benar-benar di buat oleh warga Palestina atau hanya manipulasi dan dibuat oleh Israel.

Empat puluh anggota parlemen dari Israel serta 120 anggota parlemen Knesset, menandatangani petisi tersebut untuk dikirim ke parlemen Inggris, demikian menurup penuturan seorang pembantu anggota dewan bernama Ronit Tirosh, yang akan memimpin pergerakan ini.

Kini masyarakat internasional semakin banyak yang menganggap bhawa permukiman Israel di Tepi Barat tidak sah dan serta menjadi rintangan utama dalam upaya perdamaian. Untuk itulah semakin banyaak lahir gerakan-gerakan pro-Palestina dan anti-apartheid Israel. (mirzah/presstv)





Australia Terima Puluhan Pengungsi Palestina

Sabtu, 05/12/2009 22:47 WIB

KNRP – Pada Rabu (2/12) sore lalu tercatat 42 pengungsi Palestina yang tinggal di kamp padang pasir, Al-Haul di Kota Hasakah, 700 km timur laut Damaskus, telah bertolak meninggalkan tempat padang pasir itu sejak selama lebih dari tiga tahun mereka hidup di tengah kondisi yang memburuk.

Para pengungsi itu telah meninggalkan kamp padang pasir Al-Haul melalui Bandar Udara Internasional Damaskus, menyusul pengumuman yang diberikan Australia ihwal persetujuan untuk menjadikan Australia sebagai rumah mereka.

Asosiasi Palestina di Irak yang dipimpin oleh Thamer Misheen telah memberikan para pengungsi Palestina itu sebuah tas 'Dia Palestina yang Pulang' dan berfoto bersama sebagai keang-kenangan. Asosiasi juga mendesak mereka untuk berpegang kepada identitas Islam dan nasionalisme serta komitmen terhadap masalah Palestina.

Jumlah pengungsi di kamp Al-Haul sendiri melampaui 600 orang, yang sebelumnya berjumlah 331 yang kemudian datang ratusan pengungsi dari dari kamp-kamp pengungsi Palestina di Suriah. Namun ratusan pengungsi itu menyampaikan keluhannya atas kondisi mereka. Karena itu, mereka mendesak Komisaris Tinggi untuk Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menerbitkan KTP kepada mereka dan membangun rumah untuk berteduh serta menghimbau kepada semua badan dan organisasi-organisasi kemanusiaan dan media untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Menarik diungkap, sejumlah pengungsi kamp Al-Haul telah didistribusikan ke Swedia, Kanada, Perancis dan Denmark. Sementara itu, seperti disebutkan paltimes, kamp Al-Haul merupakan kamp pengungsi padang pasir paling awal di Irak, dimana kamp itu didirikan pada Mei 2006 setelah Suriah menyetujui untuk menerima para pengungsi itu di wilayah Trebil di perbatasan Yordania di Irak.(milyas/pt)



Putus Sekolah, 50% Anak Palestina di Kamp Pengungsi Lebanon

Senin, 23/11/2009 17:04 WIB

KNRP - Angka putus sekolah di kalangan anak-anak pengungsi Palestina di Libanon sudah sampai ke tingkat mencemaskan, yaitu hampir 50 persen dari siswa yang berusia 17 tahun dan 40 persen dari yang berusia 16. Demikian seperti diingatkan oleh para pejabat PBB pada Jumat pekan lalu.

"Kami sedang membunyikan alarm bahwa tingkat putus sekolah itu terlalu tinggi di kalangan anak-anak usia sekolah dari perantara untuk tingkat sekolah tinggi," kata Ray Virgilio Torres, Kepala Dana untuk Anak-anak di PBB (UNICEF) di Beirut, dalam kaitan laporannya dalam masalah tersebut, seperti dilansir situs palestinechronicle.

Laporan itu sendiri dirilis bertepatan dengan ulang tahun ke-20 terkait konvensi internasional mengenai hak-hak anak. Di dalam laporan itu Torres mengatakan bahwa secara keseluruhan, hampir 15 persen anak-anak yang berusia antara 7 dan 17 tahun bertempat tinggal di Libanon yang berasal 12 kamp-kamp pengungsi dan dalam pertemuan warga Palestina di sana diketahui banyak dari mereka yang putus sekolah.

Menurut UNICEF, sepertiga dari anak-anak itu buta huruf. "Angka ini sangat mengkhawatirkan jika Anda mempertimbangkan bahwa separuh dari usia 17 tahun anak-anak itu putus sekolah dibandingkan dengan 40 persen ketika mereka sampai pada usia 16 tahun," imbuh Torres.

"Ini adalah usia yang sensitif dan jika Anda menambahkan bahwa risiko lain akan terkena mereka di kamp-kamp, inilah alasan untuk khawatir," tegas dia sembari menambahkan bahwa sebagian besar anak-anak yang putus sekolah itu karena kemiskinan, kurangnya pendidikan sesuai program dan kurangnya perspektif untuk masa depan.

"Para pemuda mengatakan, mengapa harus sekolah ketika saya tidak bisa bekerja setelah itu'," kata Torres menirukan salah sebab alasan putus sekolah mereka itu. Untuk diketahui, Hukum Libanon mencegah pengungsi Palestina untuk melakoni sebuah profesi atau memiliki properti.

Torres juga mengungkapkan faktor lain yang mengkhawatirkan yaitu pekerja anak anak-anak di kalangan pengungsi Palestina yang mencapai 6,1 persen, sebagian besar dari mereka adalah anak laki-laki. "Ini terlalu tinggi bila Anda membandingkannya dengan angka di negara-negara maju di mana tenaga kerja anak praktis menghilang," kata Torres.

Terdapat sekitar 250.000 sampai 270.000 pengungsi Palestina hidup di Libanon. Sebagian besar berasal dari keluarga yang tiba pada tahun 1948 setelah pembentukan negara Israel secara paksa.(milyas/ palestinechronicle)


Pemandangan sepanjang KONVOI..VP 3..

"PALESTINA TERCINTA..SHOUTUL HARAKAH"

Semangat Ummi buat anak-anak dan pejuang Palestin...

VP KONVOI BERJAYA MELEPASI PINTU RAFAH..

VP KONVOI.."KAMI ADALAH WARGA BRITAIN YG TERBAIK...

[News] George Galloway - Save Gaza!

KONVOI pergi dengan satu niat.."bantu apa yang terdaya"

VP KONVOI "KAMI ADALAH KAWAN BAIK PALESTIN..."

KONVOI MEMBAWA APA YANG TERMAMPU UNTUK SDRNYA DI GAZA...

[Song] Michael Heart - We Will Not Go Down

VP KONVOI DISERANG OLEH POLIS MESIR...

VP KONVOI MULA BERGERAK.....

VP KONVOI..MENDAPAT SOKONGAN DARI SEMUA...BUKAN HANYA ISLAM..

VP KONVOI..MANUSIA YANG PUNYA HATI..

Bersama 30 jam di GAZA..

[Song] Muadz - Baitul Maqdis