Tembok besi yang dibangun oleh Mesir di bawah perbatasan dengan Jalur Gaza telah memasuki tahap akhir dan akan segera menutup seluruh terowongan yang digunakan untuk penyelundupan barang ke Jalur Gaza yang diblokade, kata sumber-sumber yang bekerja dalam proyek tembok besi tersebut. Sumber-sumber tersebut mengatakan kepada PIC pada hari Ahad kemarin (11/4) bahwa tahap final pembangunan tembok besi merupakan yang paling berbahaya karena menargetkan area tersebut tekah secara penuh menutup terowongan antara Gaza dan Mesir.
Mereka mengatakan bahwa pemerintah Mesir telah meningkatkan jumlah peralatan dua kali lipat yang digunakan dalam menggali untuk membangun tembok baja, tercatat bahwa 70% dari dinding telah selesai. Sumber itu mengatakan bahwa target pemerintah Mesir adalah menutup lebih dari 1.000 terowongan yang digunakan dalam memasok bahan kebutuhan dasar bagi rakyat Gaza. Kelompok hak asasi manusia Palestina memperkirakan sekitar 142 orang telah meninggal di terowongan selama beberapa tahun terakhir.
Dari informasi KNRP.or.id : Blokade Gaza
Rabu, 07/04/2010 16:13 WIB
* Spesifikasi Tembok
Tembok Baja Mesir adalah tembok baja yang membentang sepanjang perbatasan Mesir-Gaza, panjangnya mencapai 13 km, dengan kedalaman antara 20-30 km dibawah permukaan tanah. Tembok yang terbuat dari lempengan-lempengan baja ini dirakit sedemikian rupa sehingga tidak meninggalkan celah sedikit pun. Panjang masing-masing lempengan baja tersebut 18 meter dengan lebar 50 meter dan ketebalan 5 cm yang ditanam dengan menggunakan alat pengebor khusus yang biasa digunakan untuk menggali sumur. Dari beberapa kali uji coba, terbukti lempeng-lempeng baja ini tidak dapat ditembus dengan alat pengebor logam atau dihancurkan dengan ledakan dinamit. Tidak bisa dipotong, dilebur, atau ditembus. Disamping juga dilengkapi dengan kamera pengintai berteknologi canggih yang dipasang disepanjang tembok. Kamera-kamera tersebut mampu mengambil gambar dimalam hari dan dalam kondisi suhu bagaimanapun.
* Lokasi Tembok
Tembok baja Mesir terletak sekitar 70-100 meter dari tembok Khurosani yang membatasi wilayah Jalur Gaza dengan kawasan Mesir. Kawasan datar yang rata dengan tanah. Panjang wilayah perbatasan Mesir-Gaza mencapai 13 km. Dan tembok yang akan dibangun panjangnya mencapai 10-11 km. 3 km dari wilayah perbatasan itu merupakan daerah berpasir yang tidak mungkin digali terowongan dibawahnya sehingga tidak perlu dibangun tembok. Hingga saat ini tembok yang sudah selesai dibangun mencapai 4,5 km. Pembangunannya itu sendiri telah dimulai sejak setengah tahun yang lalu.
* Pabrikasi Baja
Lempengan-lempengan baja yang menjadi material utama tembok ini terbuat dari bijih baja anti ledakan, yang diproduk disalah satu pabrik baja di Amerika Serikat. Kemudian dibawa ke Mesir melalui laut dan diangkut oleh kontainer-kontainer militer Mesir dari pelabuhan Port Said ke wilayah perbatasan Rafah secara sembunyi-sembunyi. Proses ini berjalan dari sejak enam bulan yang lalu. Baja yang digunakan tersebut diimpor dari Rusia dan diproduk disalah satu perusahaan logam terbesar dunia, Russian steel group Evraz. Perusahaan yang mengimpor bahan-bahan logam ke Amerika ini adalah milik seorang miliarder terkemuka yang juga pemilik dari klub sepakbola inggris terkenal Chelsea, Roman Abramovic.
* Tujuan Pembangunan Tembok
Pemerintah Mesir mengklaim maksud pembangunan tembok ini tiada lain untuk menghentikan apa yang dianggap oleh pemerintah Mesir sebagai pembobolan perbatasannya melalui terowongan yang dibuat oleh orang-orang Palestina dari Rafah yang menjadi wilayah Palestina sampai ke Rafah Mesir dengan tujuan penyelundupan yang membahayakan keamanan Mesir.
* Dampak Pembangunan Tembok
a.Terhalanginya penggalian terowongan-terowongan yang menjadi urat nadi kehidupan 1,5 juta warga Palestina di Gaza, setelah lebih dari tiga tahun diblokade oleh Israel.
b.Mencegah masuknya barang-barang kebutuhan ke Gaza. Pintu-pintu Perlintasan antara Gaza dengan kawasan yang dijajah Zionis (Selain Rafah yang berbatasan dengan mesir) hanya memperbolehkan masuknya barang kurang dari 40 jenis barang, dari total 4000 jenis barang yang diperbolehkan masuk sebelum diberlakukannya blokade Gaza. Semenjak itu, untuk memasok barang-barang kebutuhannya, penduduk Gaza sangat mengandalkan terowongan. Maka bisa kita dibayangkan seberapa besar kesengsaraan yang mereka rasakan jika Tembok Pemelaratan ini juga berhasil mencegah masuknya barang-barang yang mereka butuhkan.
c.Semakin memperparah blokade yang diberlakukan (Israel) terhadap Jalur Gaza sejak tiga setengah tahun yang lalu.
d.Mengurung Gaza dan mengokohkan upaya internasional untuk memenjarakan dan menelantarkan penduduk Gaza agar kemudian mereka menyerah pada keinginan Zionis.
e.Seorang perempuan mantan diplomat Amerika, Kolonel purnawirawan Anna Roytela mengatakan bahwa ide pembangunan tembok datang setelah pemerintah Zionis mendesak pihak Obama untuk menugaskan para insinyur senjata di militer Amerika agar mendesain pembuatan sebuah tembok vertikal bawah tanah yang ditanam di wilayah perbatasan Mesir-Gaza (Maret 2009). Dia juga mengatakan Amerika Serikat memberikan $ 32 juta untuk menciptakan sebuah sistem pemantau dengan perlengkapan dan peralatan lain guna mencegah pergerakan makanan, barang-barang dan senjata. Anna mengimbuhkan sebagaimana dinding logam kokoh yang dipasang para insinyur militer AS sebagai penyangga bendungan di kota Niwaolitr untuk melindunginya kota tersebut dari terjangan air laut, tidak bisa membendung terjangan Badai Katerina, maka dinding baja kokoh yang dirancang para insinyur yang sama yang akan mereka tanam dibawah tanah itu tidak akan sanggup menghadapi kokohnya semangat bertahan hidup penduduk Gaza.
f.Apa yang tidak bisa dicapai Israel dengan jalan perang boleh jadi memberikan hasil yang lebih efektif dengan memperkuat blokade di Gaza. Seperti yang diimpikan oleh Zionis.
g.Bahayanya Terhadap Lingkungan. Ir. Nizar Wahdawi (Pakar air berkebangsaan Palestina)mengingatkan bahwa pembangunan tembok akan mengancam kejernihan air tanah. Sebagaimana logam-logam dari tembok itu pula akan menyebabkan merembesnya air laut sehingga bercampur dengan air tawar (air tanah). Dan sangat memungkinkan pula, zat-zat dan senyawa-senyawa yang berasal dari pembangunan tembok ini akan mengotori dan mencemari air tanah. Dan akan menjadi bentuk blokade baru, blokade air, melengkapi blokade-blokade lain yang sudah diterapkan (blokade bahan makanan, bahan bakar dan barang-barang kebutuhan pokok).
Lebih dari itu, Tembok Baja Mesir merupakan bagian dari sistem keamanan yang meliputi:
a.Penggalian parit yang dalam yang berdekatan dengan perbatasan dimulai dari Gerbang Perlintasan Rafah.
b.Instalasi sejumlah perangkat untuk mendeteksi terowongan.
c.Pembuatan dua gerbang elektronik di pintu gerbang masuk Rafah untuk memantau bahan peledak.
d.mendatangkan batalion yang terdiri dari pakar dan marinir AS untuk mengamankan dan memantau wilayah pesisir.
e.Pasukan Mesir, Perancis dan Amerika mensupervisi pemasangan instalasi sensor Khusus yang bertugas melaporkan tentang berbagai upaya untuk menembus dinding baja.
f.Perancis akan meluncurkan satelit (Helios 2 B), yang salah satu misinya memantau Jalur Gaza.
* Tahapan Pelaksanaan
Fase pertama meliputi pemasangan detector yang mampu mendeteksi adanya terowongan bawah tanah. Sebuah peralatan Geology modern yang memiliki kemampuan deteksi yang luar biasa terhadap suara dan gerakan di di kedalaman perut bumi sekalipun. Pekerjaan ini sudah dimulai semenjak catur wulan kedua tahun 2009. Sedangkan fase kedua dari proyek ini yaitu pembangunan tembok baja sepanjang daerah perbatasan untuk menghalangi penggalian terowongan pada titik-titik tertentu yang sudah dipelajari sebelumnya secara intensif dan akurat dengan menggunakan sistem yang mampu mendeteksi terowongan. [memerlukan referensi].
Bagian yang dibagung di dalam tanah dari tembok baja Mesir antara Mesir dan Jalur Gaza mencapai kedalaman 20 – 30 meter. Pembangunan itu dimulai dengan penuh rahasia, para perwira Israel tahu persis dengan proyek ini [ perlu referensi] dengan meletakkan lempengan baja sepanjang perbatasan yang disepakati. Ada perkecualian sepanjang 3 kilo meter wilayah yang yang tidak terdapat galian terowongan disebabkan tanahnya yang berpasir lembut, yaitu daerah yang dibatasi oleh perbatasan international yang terletak di tepi pantai perbatasan hingga sebelah utara perbatasan international ke arah laut, yaitu daerah yang bermula dari bukit Sultan hingga ke laut.
* Pendanaan
Dilihat dari spesifikasi baja, proses manufaktur, transportasi dan stabilisasinya yang digunakan, termasuk operasi pengeboran dan kompensasi pembebasan tanah dan pohon dalam pembuatan tembok Baja tersebut, diperkirakan total dana yang dibutuhkan bisa mencapai 100 – 150 juta pound Mesir atau sekitar 230 – 345 miliar rupiah.
* Berbagai Reaksi
[Pihak-Pihak yang Berhubungan Langsung]
* Sikap resmi pemerintah Mesir
Pada awalnya pemerintah Mesir menafikan pembangunan tembok baja ini, namun kemudian mengoreksi sikapnya ini dan membenarkan pembangunan itu setelah sebuah harian Israel memberitakan kebenaran berita ini, hanya saja tidak memberikan penjelasan terperinci tentang tembok baja ini. Kementrian Luar Negeri Mesir memberikan alasan pembangunan tembok baja itu dalam rangka menjaga wilayah, kewibawaan dan keamanan nasionalnya dari berbagai penyelundupan yang menyebabkan – menurut sumber berita pemerintah Mesir – jatuhnya korban luka dan meninggal dari pasukan pengawal perbatasan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Husam Zaky juru bicara resmi kementrian luar negeri Mesir menyatakan, bahwa tujuan pertama dari pembangunan tembok baja ini adalah untuk menghalangi masuknya teroris ke wilayah Mesir, ditambah untuk membatasi perpecahan dalam tubuh orang-orang Palestina yang terjelma adanya dua pihak yang bertikai ( Hamas dan Pemerintan Otoritas Palestina).
Seorang pejabat Mesir menegaskan, bahwa pembangunan tembok baja ini bukan untuk ikut berperan serta melakukan blokade terhadap Gaza, dan menyetujui kondisi kesulitan hidup di Gaza, namun dalam waktu yang sama bersikeras untuk tidak mensukseskan usaha Israel meletakkan tanggung jawab Jalur Gaza kepada Mesir. Ahmad Abul Ghoith menyatakan, bahwa tidak bisa mencampur adukkan antara tembok di atas tanah dan di dalam tanah.
Muhammad Husni Mubarok, presiden Mesir dalam pidatonya pada hari kepolisian 24 Januari 2010, bahwa Mesir tidak akan main-main dalam menjaga perbatasan, kedaulatan dan keamanan perbatasan wilayah dan kemampuan bangsanya. Menurutnya tembok baja akan mampu memberikan perlindungan. Mubarok juga menegaskan peran Mesir dalam penyelesaian masalah Palestina, menurutnya Negara-negara Arab dan Negara-negara International yang selama ini tidak pernah berperan seperti yang dilakukan oleh Mesir dalam penyelesaian masalah Palestina menggunakan pembangunan tembok itu sebagai sarana untuk mengkritik Mesir. Husni Mubarok juga mengecam Hamas yang menambah beban peran Mesir, seraya menyindir bahwa Hamas tidak melakukan perlawanan sedikitpun, dan tidak menciptakan sama sekali perdamaian. Khususnya tentang yang diungkapkan oleh sebagian bahwa Mesir berusaha untuk mendekatkan diri kepada Israel dan Amerika dengan pembangunan tembok baja itu. Selanjutnya Mubarok mengatakan, bahwa Mesir menolak untuk bergabung dalam kesepakatan keamanan antara dua Negara yang sudah disebutkan pada masa pemerintahan George W. Bush, dan Mesir terus maju ke depan dalam pembangunan proyek-proyeknya pada perbatasan sebelah timur bukan untuk mendekatkan diri kepada pihak tertentu. Tetapi pembangunan itu semata-mata hanya untuk menjaga keamanan nasional Mesir.
* Sikap Pemerintahan Otoritas Palestina
Mahmud Abbas mengatakan di surat kabar harian Al Ahram Mesir, bahwa ia mendukung pembangunan tembok baja tersebut. Muhammad Dahlan (komandan satuan khusus ) mengecam Hamas yang menuduh Mesir melaksanakan keinginan pihak-pihak asing untuk memberikan cacat kepada Mesir dengan adanya blockade.
* Sikap Hamas
Hamas mengecam keras pembangunan tembok baja itu, dan menghimbau Mesir untuk segera menghentikan pembangunannya, dan Hamas juga menyeru untuk mengadakan demo dan protes atas pembangunan tembok baja itu. Menanggapi kematian tentara perbatasan Mesir sebagaimana yang diungkapkan oleh pemerintah Mesir bahwa yang melakukan penembakan itu adalah sniper Palestina , Hamas membantah hasil kesimpulan tersebut. Hamas mengatakan, hahwa tembakan itu berasal Mesir yang diarahkan kepada pemuda-pemuda Palestina namun mengenai tentara Mesir sehingga menyebabkan kematian tentara itu dan mengenai puluhan orang-orang Palestina, dua diantara mereka dalam kondisi kritis.
* Sikap Beberapa Partai Politik Mesir
Partai Al Wafd, Attajamu’, Al Ahror, dan Front Demokrasi mendukung pembangunan tembok pemisah di perbatasan, dan merupakan hak Mesir untuk menjaga perbatasannya dan menjaga keamanan dalam negerinya dengan berbagai cara yang cocok. Sumber berita lain mengatakan, bahwa Partai Attajamu’ sudah mengeluarkan pernyataan resmi yang menolak pembangunan tembok. Sementara Ikhwanul Muslimin mengecam pembangunan tembok baja ini.
* Sikap Al Azhar
Majma’ Buhuts Al Islamiyah (Dewan Riset Islam Al Azhar) dengan penjelasan resmi (yang disampaikan Syaikul Azhar, Syekh Tanthowi, membolehkan pendirian tembok, tersebut. Meski fatwa ini mendapat penentangan dan respon dari banyak ulama baik dari dalam Mesir maupun negara-negara lainnya.
* Aktivis Mesir
Sejumlah aktivis Mesir meresmikan “ Kampanye melawan pembangunan tembok baja” sebagai penegasan atas penolakan total mereka atas didirikannya tembok pemisah antara Mesir dan Jalur Gaza yang dianggap sebagai pekerjaan yang mengganggu keamanan nasional Mesir dan membahayakan kepentingan Mesir dan Palestina.
* Media Israel
Pusat Research “Hertzuj” untuk studi ketimuran di Universitas Ben Goreon menganggap bahwa tembok baja merupakan salah satu dari bentuk pelayanan pemerintah Mesir kepada Israel, yang tembok tersebut bertujuan untuk menghalangi terowongan-terowongan yang dijadikan sebagai sarana untuk menyalurkan berbagai kebutuhan kemanusiaan bagi penduduk Jalur Gaza dan penutupan Gerbang Rafah bagi orang-orang Palestina. Akademisi Israel Yuram Mithal menyatakan, bahwa ini terjadi karena kerjasama antara Mesir-Israel yang memandang bahwa Gerakan Perlawanan Islam “ Hamas” yang menguasai Jalur Gaza merupakan organisasi “teroris” yang harus diberantas hingga ke akar-akarnya dan dibasmi tuntas dengan kekuatan.
[Pihak-Pihak Lain]
* Berbagai fatwa dan penjelasan resmi yang menentang pembangunan tembok
Sejumlah Ulama Islam memberikan fatwa tentang haramnya pembangunan tembok baja:
- Dr. Yusuf Qordhowy, mufti Negara Qotar.
- Dr. Abdul Majid Az Zandany, salah seorang pendiri Ikhwan Muslimin di Yaman.
- Sejumlah ulama Al Azhar dalam penjelasan resmi mereka yang mengecam tindakan Mesir yang mendirikan tembok pemisah dan menyatakannya sebagai tindakan yang diharamkan.
- Organisasi Ulama Muslimin di Al Jazair.
- Mantan Sekjen gerakan salafy di Kuwait, Syekh Hamid Al Aly.
- Persatuan Ilmiah Ulama Muslimin.
- Dr. Yusuf bin Abdullan Al Ahmad, anggota dewan pengajar di Universitas Imam Muhammad bin Suud di Riyadh.
- Ikatan Ulama Palestina.
- Hamid Al Bitawy anggota parlemen Palestina dan ketua Ikatan Ulama Palestina.
- Dr. Abdusshobur Syahin da’I Islam dan Profesor di Institute Darul Ulum Universitas Kairo.
- Syekh Muhammad Ratib An Nabulsiy.
- Syekh Muhammad Karim Rajih syekh para Qori negeri Syam.
- Cendekiawan muslim Fahmi Huwaidy.
- Persatuan organisasi-organisasi Islam di Eropa.
- Thoriq Basyary.
- Hasan Nashrullah, Sekjen Hizbullah Lebanon, menyeru Mesir untuk menghentikan pembangunan tembok dan menuduhnya sebagai usaha mencekik Jalur Gaza.
- Komite Ulama Syariat Islam di Partai Front Kerja Islamy di Yordan, mengeluarkan fatwa yang mengharamkan pembangunan tembok baja diperbatasan Gaza dan Mesir.
- Anggota Konferensi Nasional Arab di Mesir mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras pembangunan tembok baja itu dan menyebutnya sebagai “tembok kehinaan.”
- Lembaga Ikatan Nasional untuk membantu masyarakat Palestina di Nawaksyuth.
* Berbagai Fatwa dan Keterangan Resmi yang mendukung pembangunan tembok baja.
- Para pimpinan gereja yang mewakili kelompok Kristen Mesir mendukung hak Mesir untuk membela dan melindungi wilayahnya.
- Organisasi Pengembangan dan Hak asasi manusia Mesir, mendukung hak penuh Mesir untuk melindungi perbatasannya dan mengkritik peran Mesir yang berlebihan dalam penyelesaian masalah Palestina.
- Pemerintahan Amerika Barack Obama menegaskan dukungannya terhadap Mesir yang membangun tembok baja, menurut Amerika, yang akan menghalangi operasi penyelundupan senjata ke Jalur Gaza yang dikhawatirkan oleh pemerintah Amerika akan digunakan orang-orang Palestina untuk menyerang orang-orang Israel.
* Sikap Parlemen Mesir
Sejumlah anggota Parlemen dari Ikhwanul Muslimin, individu-individu dan partai oposan Mesir lainnya mengajukan keterangan mendesak yang mengecam pembangunan tembok, dan menyampaikan kritikan keras, kecaman saat rapat Komite Keamanan Nasional yang membicarakan pembangunan tembok.
* Gerakan Peradilan
Sejumlah politikus , advokat dan anggota-anggota Parlemen Mesir mengajukan tuntutan terhadap Presiden Mesir kepada mahkamah konstitusi untuk menghentikan pembangunan tembok baja.
* Demonstrasi dan Protes Menentang Pembangunan Tembok Baja.